Walaupun sepele tapi tetap saja masih banyak penulis yang salah menggunakan huruf kapital. Penerbit pun juga kadang merasa risih dengan pengajuan naskah yang bertebaran huruf kapital tidak sesuai dengan EYD dan berpotensi membuat naskah kita dipending atau bahkan ditolak oleh penerbit walaupun secara keseluruhan ide dan unsur lainnya sudah bagus. Yuk kita simak bersama bagaimana aturan penulisan huruf kapital yang baik dan benar sesuai dengan aturan EYD.
1. Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Dia
membuat kue.
Apa
yang kamu pikirkan?
Kita
harus berusaha.
*Nb : Setelah titik pun menggunakan
huruf kapital. Contoh = “Aku sudah kenyang. Aku yakin kamu juga kan?”
2. Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama pada petikan langsung.
Misalnya:
Ayah
bertanya, "Kakak tadi habis dari mana?"
Bu
guru mengingatkan murid-muridnya, "Jangan lupa PR-nya dikerjakan,
anak-anak!"
"Aku
tahu apa yang harus aku kerjakan," ucapnya.
3. Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama pada kata dan ungkapan yang berhubungan dengan
agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam
Quran
Allah
Tuhan
Yang
Maha kuasa
Yang
Maha Pengasih
Tuhan
Maha Pengasih kepada hamba-Nya.
Ampunilah
hamba-Mu, ya Tuhan, atas segala dosa yang telah kami perbuat.
4a. Huruf kapital
digunakan sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji
Mamat Solar
Raja
Abdullah
KH.
Ahmad
Nabi
Muhammad
4b. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama pada nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Misalnya:
Dia
baru saja dilantik menjadi presiden.
Pak
Solih sudah naik haji tahun kemarin.
Orang
kaya itu gayanya sudah seperti raja.
5a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama pada unsur nama jabatan yang diikuti nama orang,
nama instansi, atau nama tempat yang digunakan sebagai pengganti
nama orang tertentu.
Misalnya:
Wakil
Presiden Jusuf Kala
Profesor
Surono
Sekretaris
Jenderal PBB
Gubernur
Jawa Barat
5b. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama pada nama jabatan atau nama instansi yang merujuk
kepada bentuk lengkapnya.
Misalnya:
Acara
itu dibuka oleh Presiden Republik Indonesia.
Upacara
itu dipimpin Gubernur.
Ia
ingin bertemu Wali Kota.
Keputusan
itu sudah dipertimbangkan oleh Departemen.
5c. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat yang tidak merujuk
kepada nama orang, nama instansi, atau nama tempat tertentu.
Misalnya:
Ia
ingin sekali menjadi profesor.
Upacara
itu dipimpin oleh seorang mayor jenderal.
Di
setiap departemen terdapat seorang inspektur jenderal.
6a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Amir
Hamzah
Dewi
Sartika
Wage
Rudolf Supratman
Halim
Perdanakusumah
Catatan:
(1)
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama seperti pada de, van, dan der
(dalam nama Belanda), von (dalam nama Jerman), atau da (dalam nama Portugal).
Misalnya:
J.J
de Hollander
J.P.
van Bruggen
H.
van der Giessen
Otto
von Bismarck
Vasco
da Gama
(2)
Dalam nama orang tertentu, huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama
kata bin atau binti.
Misalnya:
Abdul
Rahman bin Zaini
Ibrahim
bin Adham
Siti
Fatimah binti Salim
Zaitun
binti Zainal
6b. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
pascal
second Pas
J/K
atau JK joule per Kelvin
N
Newton
6c. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang digunakan sebagai nama
jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin
diesel
10
volt
5
ampere
7a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa.
Misalnya:
bangsa
Eskimo
suku
Jawa
bahasa
Inggris
7b. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa yang
digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
keinggris-inggrisan
kejawa-jawaan
kebarat-baratan
8a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya.
Misalnya:
tahun
Hijriah tarikh Masehi
bulan
Agustus bulan Maulid
hari
Jumat hari Galungan
hari
Lebaran hari Natal
8b. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Perang
Candu
Perang
Dunia I
Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
8c. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak digunakan sebagai
nama.
Misalnya:
Soekarno
dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Perlombaan
senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.
9a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri geografi.
Misalnya:
Banyuwangi
Asia Tenggara
Cirebon
Amerika Serikat
Eropa
Jawa Barat
9b. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama geografi yang diikuti nama diri
geografi.
Misalnya:
Bukit
Barisan Danau Toba
Dataran
Tinggi Dieng Gunung Semeru
Jalan
Diponegoro Jazirah Arab
Ngarai
Sianok Lembah Baliem
Selat
Lombok Pegunungan Jayawijaya
Sungai
Musi Tanjung Harapan
Teluk
Benggala Terusan Suez
9c. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi jika kata yang
mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.
Misalnya:
ukiran
Jepara pempek Palembang
tari
Melayu sarung Mandar
asinan
Bogor sate Mak Ajad
9d. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang tidak diikuti oleh nama
diri geografi.
Misalnya:
berlayar
ke teluk mandi di sungai
menyeberangi
selat berenang di danau
9e. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang digunakan sebagai
penjelas nama jenis.
Misalnya:
nangka
belanda
kunci
inggris
petai
cina
pisang
ambon
10a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama resmi negara, lembaga resmi,
lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi, kecuali kata tugas,
seperti dan, oleh, atau, dan untuk.
Misalnya:
Republik
Indonesia
Departemen
Keuangan
Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 1972
Badan
Kesejahteraan Ibu dan Anak
10b. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang bukan nama resmi negara, lembaga
resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dan nama dokumen resmi.
Misalnya:
beberapa
badan hukum
kerja
sama antara pemerintah dan rakyat
menjadi
sebuah republik
menurut
undang-undang yang berlaku
Catatan:
Jika
yang dimaksudkan ialah nama resmi negara, lembaga resmi, lembaga
ketatanegaraan, badan, dan dokumen resmi pemerintah dari negara tertentu,
misalnya Indonesia, huruf awal kata itu ditulis dengan huruf kapital.
Contoh:
Pemberian
gaji bulan ke-13 sudah disetujui Pemerintah.
Tahun
ini Departemen sedang menelaah masalah itu.
Surat
itu telah ditandatangani oleh Direktur.
11. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama lembaga resmi, lembaga ketatanegaraan, badan, dokumen resmi, dan
judul karangan.
Misalnya:
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
Rancangan
Undang-Undang Kepegawaian
Yayasan
Ilmu-Ilmu Sosial
Dasar-Dasar
Ilmu Pemerintahan.
12. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) di dalam judul buku, majalah, surat kabar, dan makalah, kecuali kata
tugas seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk yang tidak terletak pada
posisi awal.
Misalnya:
Saya
telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah
majalah Bahasa dan Sastra.
Dia
adalah agen surat kabar Sinar Pembangunan.
Ia
menyelesaikan makalah "Asas-Asas Hukum Perdata".
13. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan
yang digunakan dengan nama diri.
Misalnya:
Dr.
doktor
S.E.
sarjana ekonomi
S.H.
sarjana hukum
S.S.
sarjana sastra
S.Kp.
sarjana keperawatan
M.A.
master of arts
M.Hum.
magister humaniora
Prof.
profesor
K.H.
kiai haji
Tn.
tuan
Ny.
nyonya
Sdr.
saudara
Catatan:
Gelar
akademik dan sebutan lulusan perguruan tinggi, termasuk singkatannya, diatur
secara khu-sus dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 036/U/1993.
14a. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan, seperti
bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman, yang digunakan dalam penyapaan
atau pengacuan.
Misalnya:
Adik
bertanya, "Itu apa, Bu?"
Besok
Paman akan datang.
Surat
Saudara sudah saya terima.
"Kapan
Bapak berangkat?" tanya Harto.
"Silakan
duduk, Dik!" kata orang itu.
14b. Huruf kapital
tidak dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
yang tidak digunakan dalam pengacuan atau penyapaan.
Misalnya:
Kita
harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua
kakak dan adik saya sudah berkeluarga.
Dia
tidak mempunyai saudara yang tinggal di Jakarta.
15. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan dalam penyapaan.
Misalnya:
Sudahkah
Anda tahu?
Siapa
nama Anda?
Surat
Anda telah kami terima dengan baik.
16. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama pada kata, seperti keterangan, catatan, dan
misalnya yang didahului oleh pernyataan lengkap dan diikuti oleh paparan yang
berkaitan dengan pernyataan lengkap itu.
Nah udah tau kan sekarang? Jangan sampai lupa ya gesreker^^
0 komentar:
Posting Komentar