Sering kita jumpai banyak
tulisan miring bertebaran yang tidak sesuai kaidah EYD, atau bahkan ada tulisan
yang seharusnya ditulis miring namun dibiarkan saja. Untuk itu sebagai calon
penulis hebat kita harus mengetahui aturan dalam penulisan huruf miring, karena
walaupun sepele dapat berpengaruh terhadap diterima atau tidaknya tulisan kita
oleh pembaca bahkan penerbit nantinya. Yuk cekidot materinya^^
A. Huruf miring digunakan untuk menulis judul sebuah buku,
film atau tulisan di dalam kalimat.
Contoh:
1.
Novel yang berjudul Laskar Pelangi adalah salah satu maha karya dari
penulis Andrea Hirata.
2.
Kitab Sutosoma ditulis oleh Mpu Tantular pada zaman kerajaan Majapahit.
3.Tajuk
yang berjudul Membangun Negeri di Tengah Moderenisasi Dunia dicekal
karena
mengandung unsur SARA.
4.
Romeo dan Juliet adalah salah satu novel karya William Shakespeare yang
terkenal di seluruh dunia.
5.
Film Avenger : Age of Ultron saat ini sedang menduduki puncak box office
di Amerika.
B. Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, kata, atau atau prase pada sebuah
tulisan.
Contoh:
1.
Huruf pertama pada kata transmigrasi adalah t.
2.
Lusi bukanlah seorang penipu tapi orang yang ditipu pada kasus ini.
3.
Buatlah sebuah essay tentang permasalahan pendidikan di Indonesia ini.
4.
Huruf z adalah huruf terakhir yang ada dalam alphabet.
C. Huruf miring digunakan untuk menulis nama – nama istilah
asing yang digunakan dalam bahasa Indonesia dan nama – nama latin pada penulian
teks ilmiah.
Contoh:
1.
Belanda menggunakan strategi devide et impera, yaitu politik pecah
belah untuk menguasai Indonesia.
2.
Chelonia Mydas adalah nama latin dari spesies penyu.
3.
Kecoa, jangkrik, dan belalang adalah kelompok hewan Insecta dari kingdom
animalia.
4.
E coli adalah bakteri yang tinggal di dalam usus manusia yang berfungsi
untuk pembusukan.
5.
Budi belajar menulis huruf Hiragana dengan serius sebagai bekal dia
untuk belajar di negeri Jepang.
D. Huruf miring digunakan untuk menulis kata atau huruf yang
berfungsi sebagai penanda kata atau huruf di dalam sebuah kalimat. Hal ini
dilakukan untuk memberikan perbedaan pada pengunaannya.
Contoh:
1.
Kata Tri di dalam bahasa sansekerta bermakna tiga.
2.
Huruf a, I, u, e, dan o adalah huruf – huruf vokal. Sedangkan
huruf w, e, r, t, y, u, dan lainnya merupakan huruf konsonan.
3.
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos dan nomos.
4.
Oleh karena itu, namun, meskipun, disamping itu,
adalah beberapa contoh konjungsi antar kalimat.
E. Ungkapan – ungkapan, semboyan, bahasa Indonesia dan
bahasa asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia ditulis dengan
menggunakan huruf miring.
Contoh:
1.
Shuttle cook adalah alat yang digunakan untuk bermain badminton.
2.
Julius Cessar tekenal akan semboyannya, yaitu Vini, Vidi, Vici yang
berarti Saya datang, saya melihat, saya menang/menaklukkan
3.
Pemerintah mengeluarkan sebuah semboyan NKKB, yaitu Norma Keluarga Kecil
Bahagia untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
4.
Akibat tidak pernah masuk kuliah selama 4 semester, Adi terkena drop out
di kampusnya.
F. Huruf miring digunakan untuk menulis kalimat yang berasal
dari sumber – sumber yang berupa buku, Koran, atau pernyataan orang lain yang
digunakan sebagai kutipan di dalam sebuah tulisan.
Contoh:
1.
Nugraha (2015 : 30) mengatakan bahwa “Motivasi adalah sebuah dorongan yang
muncul dari dalam diri yang mempengaruhi perilaku seseorang.”
2.
Haniifan (1997) menyatakan bahwa “Bahasa adalah sebuah
alat yang digunakan untuk berkomunikasi.”
G. Huruf miring digunakan untuk menulis
nama buku, nama majalah, jurnal, dan skripsi dan surat kabar yang menjadi sumber
kutipan dalam daftar pustaka pada sebuah karya tulis.
Contoh:
1.
Nugraha, Aria. 2015. Mari Belajar Bahasa Indonesia dengan Baik dan Benar.
Bandar
Lampung. Pustaka Bintang.
2.
Afriando, B. 2014. Cara Sukses Menjadi Pengusaha dengan Modal Dengkul.
Pikiran Rakyat. 11 Mei 2015.
3.
Pikiran Rakyat. 11 Mey 2015. Belajar Mencintai Bahasa Indonesia, hlm.
17.
4.
P. Nova. 10 Mey 2015. Cara Membuat Kue Lapis Legit. Modern Cooking.
IXXXX
5.
Ichwan, Chairul. 2014. Paduan menulis huruf miring. Jurnal Bahasa
Indonesia, 4 (2): 11-14.
0 komentar:
Posting Komentar