Udah pada tahu belom partikel itu apa? Jangan coba-coba cari di google ya karena bisa salah kaprah nantinya :v Partikel dalam bahasa Indonesia adalah adalah sejenis kata yang tidak dikelompokkan ke dalam kelas kata gramatikal infleksi (seperti nomina, pronomina, verba, atau artikel). Partikel merupakan istilah untuk menaungi satu kelompok kata yang heterogen yang tidak memiliki definisi leksikal yang tepat. Partikel adalah kata yang tidak terinfleksi. Bahasa gampangnya sih, partikel itu adalah kata tambahan untuk memperjelas makna kata sebelumnya. Terus gimana penulisan partikel yang benar? Yuk cekidot :v

1. Penulisan partikel -pun
Biasanya masih banyak yang salah kaprah pada partikel iini karena bingung mana –pun yang dipisah dan mana yang disambung. Sebenarnya mudah karena penulisan –pun yang disambung hanya berlaku pada kata ini:

- adapun
- andaipun
- akanpun
- ataupun
- bagaimanapun
- biarpun
- nianpun
- kalaupun
- kendatipun
- maupun
- meskipun
- namunpun
- sekalipun
- sungguhpun
- walaupun


Pun memiliki arti:
1. juga atau demikian juga: Jika Anda Pergi, saya pun hendak pergi
2. meski, biar, kendati: mahal pun dibelinya juga
3. saja: berdiri pun tidak dapat, apalagi berjalan
4. (… pun …lah) untuk menyatakan aspek bahwa perbuatan mulai terjadi: hari pun malamlah
5. untuk menguatkan dan menyatakan pokok kalimat: maka baginda pun bertanya

Sedangkan penulisan –pun yang dipisah antara lain:

a. Mempunyai arti (juga) à poin nomer 1.

Contoh:
* Jika Anda tidak hadir, saya pun (juga) tidak hadir.
* Jika kita rajin bekerja, penghasilan pun (juga) bertambah.
* Jika melakukan kegiatan, waktu pun (juga) berlalu tanpa terasa.

b. Berfungsi sebagai partikel untuk menyangatkan atau menegaskan arti
à poin nomer 5.

Contoh:
* Sedikit pun saya tidak menyangka Anda menolak tawarannya.
* Sepeser pun saya tidak pernah menerima uang dari dia.
* Sekali pun saya tidak pernah pergi ke Bali.

catatan : akan tetapi banyak orang sering salah kaprah dengan penulisan –pun pada bagian ini. Misal saja pada kalimat berikut:
a. Sekali pun ia sering ke Bali, satu kali pun belum pernah ia ke Pantai Lovina.
b. Kendati pun hari hujan, ia pergi juga ke sekolah.
c. Biar pun tidak disetujui orang tuanya, Minako mau menikah dengan Wayan.

Penulisan –pun di atas salah karena seharusnya disambung. Penulisan -pun pada contoh-contoh kalimat di atas salah, karena kata di atas dianggap padu dan harus ditulis serangkai. Jumlah kata seperti itu terbatas (hanya 15 kata), yaitu adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, walaupun, sungguhpun, namunpun, akanpun, dan nianpun.


c. Dipisahkan dari kata yang mendahuluinya apabila maknanya sama dengan walaupun sekali, meskipun sekali
à Poin nomer 3

Contoh:
* Sekali pun (walaupun sekali, meskipun sekali) saya belum pernah ke Jakarta.
* Sekali pun (walaupun sekali, meskipun sekali) ia tidak pernah datang ke sini.
* Tidak sekali pun pun (walaupun sekali, meskipun sekali) dia melakukan kesalahan.
* Sekali pun pun (walaupun sekali, meskipun sekali) melakukan kesalahan, dia tak pernah mendapat hukuman.

2. Penulisan partikel -kah
Partikel -kah ini digunakan untuk mempertegas kata yang digunakan dalam suatu kalimat pertanyaan. Penulisannya adalah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.



 Contoh:
  • Apakah yang tersirat dalam surat itu?
  • Siapakah gerangan dia?
  • Apakah pengertian partikel dalam bahasa Indonesia?
  • Bagaimanakah cara penulisan partikel -kah?
  • Mungkinkah bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional?
  • Mampukah Indonesia bersaing di era globalisasi?
  • Ikhlaskah kamu dalam beramal?
  • Sudah jujurkah kita?
  • Bersyukurkah kamu jika menerima pemberian?
  • Malas atau rajinkah kamu dalam belajar?

3. Penulisan partikel -lah
Partikel ini digunakan di dalam kalimat imperatif (perintah), serta kalimat deklaratif. Untuk kalimat imperatif, partikel tersebut dipakai untuk menghaluskan kalimat. Misalnya, kalimat "pergi sekarang.." tentu akan begitu kasar. Oleh karena itu, bisa ditambahkan partikel -lah menjadi "pergilah sekarang...", untuk menjadikannya lebih halus. 

Contoh partikel –lah dalam kalimat imperatif atau kalimat perintah:
1. Menjauhlah dariku, nanti kau bisa terkena cipratan cat.
2. Sebelum hujan, maka pergilah sekarang.
3. Janganlah kau mencuri, karena itu perbuatan haram.
4. Terbanglah wahai burung, kau pantas mendapatkan kebebasan.
5. Kenakanlah baju dengan rapi, karena sebentar lagi calon istrimu akan datang.
6. Tenanglah wahai kawan, semua masalah pasti bisa kita selesaikan.
7. Diamlah, aku sedang berpikir.
8. Keraslah dalam berbicara, agar orang-orang yang ada di belakang mendengar suaramu.
9. Belajarlah dengan rajin atau kau akan menyesal di masa depan nanti.
10. Turunlah ke bawah dan lihatlah apa yang terjadi

Contoh dalam kalimat deklaratif:
1. Sebelum mendengar penjelasanmu, jelaslah kami bingung dengan gelagatmu barusan.
2. Ketika kamu tidak belajar dengan rajin maka tentulah kamu bisa menjadi juara kelas.
3. Hanya yang terbaiklah yang bisa memenangkan pertandingan ini.
4. Kerja keraslah yang membuat dia bisa mempunyai mobil dan rumah di umur 20 tahun.
5. Meskipun hujan begitu deras, pastilah aku bisa datang ke rumahnya.

Cara menulis partikel –lah yaitu dengan cara disambung mengikuti kata yang mendahuluinya. Namun ada beberapa konteks dimana penulisan –lah harus dipisah, yaitu jika kata yang mendahuluinya adalah berupa objek atau subjek.

Contoh:
-          Rani lah penyebab perceraian mereka.
-          Al-Qur’an lah kitab suci umat Islam.
 

4. Penulisan partikel -tah

Partikel ini merupakan partikel yang jarang sekali dipakai. Dahulu memang dipakai pada karya sastra lama, dan bersifat retoris dimana penanya tidak mengharapkan jawaban dan seolah hanya bertanya pada diri mereka sendiri. Tiga contoh partikel -tah yang sering digunakan antara lain: apatah, manatah, dan siapatah.

Contoh:
  • Apatah arti cinta tanpa kasih sayang?
  • Manatah cinta yang katanya menyembuhkan?
  • Apatah gunanya bersedih hati?
  • Apatah arti hidup tanpa kebahagiaan?
  • Siapatah yang mau menghuni gedung tua?

5. Penulisan partikel –per
Partikel per mempunyai arti "demi", "tiap", "mulai". Partikel ini digunakan untuk menjelaskan suatu kalimat yang terdapat pernyataan mengenai satuan jumlah maupun satuan waktu. Pada partikel ini penulisannya terpisah dengan kata yang mengikutinya .


a. Contoh kalimat menggunakan partikel per yang berarti “demi”
  • Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
  • Adik menelan obat satu per satu 
b. Contoh kalimat menggunakan partikel per yang berarti “tiap”
  • Harga kain itu Rp70.000,00 per meter.
  • Harga BBM jenis premium eceran adalah Rp 8.500,00 per liter.
  • Harga cabai sudah menembus kisaran Rp. 100.500 per kilonya.
c. Contoh kalimat menggunakan partikel per yang berarti “mulai”
  • Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
  • BBM jenis premiun naik menjadi Rp. 20.500 per 2 Desember 2045.
  • Pasal hukuman mati untuk koruptor berlaku per 5 Mei 2017, sesuai KEPRES no. 23 Tahun 2017.
  Demikian penjelasan tentang materi partikel kali ini. Semoga bermanfaat^^

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Jumlah Pengunjung