Sesuai janji kali ini akan ada materi untuk kalian tentang sudut pandang. Own yakin kok kalian pasti sedikit banyaknya pasti tahu tentang sudut pandang, nah biar lebih paham lagi ada baiknya kita pelajarin lagi hehe, kuy disimak.
A. Definisi
Sudut
pandang merupakan motode yang digunakan penulis cerita dalam menempatkan
dirinya atau dari mana penulis memandang cerita pada karangan yang
ia tulis. Sudut pandang dibuat oleh penulis sebagai salah satu siasat dalam
penyampaian cerita yang ia tulis, oleh sebab itu sudut pandang dapat
mempengaruhi jalannya penyajian dari sebuah cerita.
B. Jenis-jenis sudut pandang
1. Sudut
orang pertama
Sudut
pandang orang pertama sebagai pelaku utama, dalam penggunaan sudut
pandang jenis ini pada umumnya tokoh utama menggunakan aku atau saya. Selain
itu dalam cerita itu penulis seolah-olah terlibat langsung ke dalam cerita
tersebut sebagai tokoh utamanya.
Contoh:
Hari
ini merupakan hari sialku. Bagaimana tidak , hari ini aku meninggalkan
pekerjaan rumahku yang sudah aku kerjakan dengan susah payah tadi malam.
Apalagi guru yang memberikan PR tersebut Ibu Jeni guru matematikaku yang
terkenal sangat displin, aku sudah mencoba untuk mengatakan bahwa aku telah
mengerjakannya namun pekerjaan tersebut tidak sengaja tertinggal di rumah tapi
Bu Jeni tidak menghiraukan alasanku sama sekali. Alhasil dihukumlah aku selama
dua jam pelajaran berdiri di depan kelas.
2. Sudut
orang kedua
Sudut
pandang orang pertama sebagai pelaku sampingan, dalam penggunaan sudut pandang
ini penulis seolah-olah bercerita, tetapi dalam cerita ini penulis bukanlah
sebagai tokoh utamanya.
Contoh:
Ibuku
merupakan sosok yang sangat aku kagumi, beliau seorang diri bekerja keras untuk
membiayai kehidupan kami sekeluarga serta sekolahku. Terkadang aku merasa
kasihan padanya karena harus banting tulang demi kehidupan kami anak-anaknya.
Walaupun sibuk banting tulang untuk menafkahi kami Ibu tetap saja memiliki
waktu luang untuk selalu memperhatikan anak-anaknya.
3.
Sudut orang ketiga
Sudut
pandang orang ketiga serba tahu, dalam penggunaannya biasanya menggunakan kata
ganti seperti dia, ia, atau nama dari pelaku yang terdapat dalam cerita yang di
ciptakan oleh penulis.
Contoh:
sudah satu bulan
ini aku sering melihat dia menunggu bus di bangku pinggir jalan itu, tapi belum
satu kalipun dia terlihat menunggu bus bersama temannya. Apa mungkin dia tidak
memiliki teman baik? Ataukah dia seorang penyendiri. Ah aku harap dia bukan
seorang psikopat.
4.
Sudut orang keempat
Dalam sudut pandang
ini maksudnya kata “dia” sangat terbatas. Penulis cerita menggambarkan
apa yang dilihat, didengar, yang dialami dan yang dirasakan oleh tokoh utama
dalam cerita, akan tetapi hal tersebut sangat terbatas hanya pada seorang tokoh
saja. Tokoh yang ada dalam cerita mungkin cukup banyak tetapi mereka tidak
diberikan kesempatan yang lebih untuk menunjukan sosok yang sebenarnya, jadi
hanya tokoh utama saja yang menunjukan sosok yang sebenarnya.
Contoh:
Datang
seorang siswa baru berpakaian keren kedalam kelas. Wajahnya yang tampan membuat
semua siswi di kelas tersebut terdiam. Tiba-tiba siswa baru tersebut tersenyum
dan membuat semua siswi di kelas menjerit histeris, karena tidak menyangka
senyum siswa baru itu sangat mempesona.
C. Tips
Ada beberapa cara lain untuk mendeskripsikan karakter utama (aku) ketika kamu menggunakan POV orang pertama.
Ada beberapa cara lain untuk mendeskripsikan karakter utama (aku) ketika kamu menggunakan POV orang pertama.
1. Cara pertama : tidak perlu
dideskripsikan sama sekali.
Apakah pembacamu perlu tau
penampilan si karakter untuk mengerti plot?
Jika tidak, pertimbangkan lagi. Yang
penting adalah pembaca bisa melihat lewat mata si protagonis.
2. Cara kedua : buat karaktermu
menyadari kekurangannya. Misalnya : dia hanya mau tersenyum dengan bibir rapat
karena enggan memperlihatkan giginya yang berantakan.
3. Cara ketiga : bandingkan dengan
karakter lain. Misalnya : "Anakku punya hidung mancungku, tapi dagu
lancipnya menuruni milik Ayahnya."
Bisa juga menyandingkan dengan
karakter lain. Misalnya : "kami ini pasangan paling ganjil yang kautemui,
aku sekurus bambu dan dia sebesar batu gunung."
4. Cara keempat : Gunakan dialog
Misalnya lewat antagonis yang
mengejek kepala botak si protagonis. "Dasar kepala botak!"
Atau lewat temannya yang memuji :
"Rambut hitammu sangat indah."
5. Cara kelima : show, don't tell
Hindari mengungkapkan seluruh
deskripsi karakter bersamaan. Tunjukan sedikit demi sedikit.
Misalnya jika tubuh karaktermu tinggi, maka dia harus membungkuk ketika melewati
pintu.
0 komentar:
Posting Komentar