a. Serangan Nama
Tulisan yang terkena serangan ini ciri-cirinya adalah terdapat banyak nama yang diulang beberapa kali dalam satu kalimat pendek. Bukankah dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa macam kata ganti yang dapat dijadikan alternatif? Berikut contoh kalimat yang terkena “serangan nama”


“.... Napoleon yang merupakan Jenderal dan Kaisar Prancis yang merupakan pencetus The Lousiana Purchase yang merupakan sebidang tanah luas milik Prancis di Amerika Utara di mana tanah itu dijual oleh Napoleon untuk menutupi defisit anggaran di Prancis ....”

 
Dalam kalimat di atas, nama Napoleon ditulis dua kali. Untuk mengatasinya, kita bisa menggunakan kata ganti untuk nama “Napoleon” dengan “-nya” sehingga lebih nyaman di baca.  Contoh :

“.... Napoleon merupakan Jenderal dan Kaisar Prancis pencetus The Lousiana Purchase ketika sebidang tanah luas milik Prancis di Amerika Utara dijual olehnya untuk menutupi defisit anggaran di negeri Menara Eiffel itu ....”

B. Gaya yang sama
Tulisan yang menggunakan banyak gaya yang sama akan menjadi kurang kreatif. Ciri-cirinya adalah terdapat banyak diksi yang sama persis, padahal dalam KBBI terdapat lebih dari 60 ribu kata yang bisa digunakan. Berikut contoh tulisan yang menggunakan diksi sama:

“Dia ketua kelas sepuluh yang merupakan buah bibir banyak orang, yang merupakan anak teladan di kelasnya dan merupakan murid terpandai di sekolah.”

         Kata “merupakan” diulang dua kali dalam kalimat di atas, padahal kita bisa menggunakan kata lain seperti “menjadi” atau “juga”. Contoh: 

“Dia ketua kelas sepuluh yang merupakan buah bibir banyak orang, menjadi anak teladan di kelasnya dan juga murid terpandai di sekolah.”

C. Serangan Aku/Ku  
                  
Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis yang ku bawakan di hadapan teman-teman ku. Begitu sesi pertanyaan ku buka, mereka langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada ku. Setelah ku tunjuk, Fambi langsungberkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah Anda katakan dalam presentasiAnda?”

Tulisan di atas adalah ciri kalimat yang terkena serangan “Aku”. Penyakit ini yang paling banyak menyerang penulis pemula, yaitu menjamurnya kata “aku” dalam satu kalimat. Pembaca pun tentunya akan menjadi risih dengan pengulangan kata “aku” yang seharusnya bisa di pangkas atau di ganti dengan variasi kata lain. Berikut contoh yang sudah diperbaiki:

Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis di hadapan teman-teman. Begitu sesi pertanyaan dibuka, mereka kontan mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah kutunjuk, Fambi langsung berkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah dikatakan dalam presentasi?”

D. Serangan anda


Hampir sama dengan serangan “Aku”, hanya saja serangan “Anda” lebih banyak terdapat pada tulisan yang bersifat artikel atau tulisan motivasi. Berikut contohnya:

Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis yang ku bawakan di hadapan teman-teman ku. Begitu sesi pertanyaan ku buka, mereka langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada ku. Setelah ku tunjuk, Fambi langsungberkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah Anda katakan dalam presentasiAnda?”


Dan tentu saja untuk memperbaikinya sama dengan mengatasi seranan Aku, yaitu memangkas dan menggunakan variasi kata lain, seperti contoh:



Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis di hadapan teman-teman. Begitu sesi pertanyaan dibuka, mereka kontan mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah kutunjuk, Fambi langsung berkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah dikatakan dalam presentasi?”

E. Serangan kata sama

Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis yang ku bawakan di hadapan teman-teman ku. Begitu sesi pertanyaan ku buka, mereka langsung mengajukan beberapa pertanyaan kepada ku. Setelah ku tunjuk, Fambi langsungberkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah Anda katakan dalam presentasiAnda?”

Dalam teks di atas ada dua buah kata “langsung” yang membuat kalimat diatas menjadi kurang enak dibaca. Kita bisa memperbaikinya dengan bentuk lain yang sepadan, seperti contoh berikut:

Aku mengakhiri presentasi tentang sejarah Revolusi Prancis di hadapan teman-teman. Begitu sesi pertanyaan dibuka, mereka kontan mengajukan beberapa pertanyaan. Setelah kutunjuk, Fambi langsung berkata, “Dapatkah Anda menjelaskan bagaimana proses Lousiana Purchase yang telah dikatakan dalam presentasi?”

Benar, kata “langsung” di kalimat sebelumnya bisa diganti dengan kata “kontan”, beda kata tapi tetap sepadan artinya.

Silahkan lihat materi dosa penulis lainnya di blog ini. 😝

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Jumlah Pengunjung